Jumat, 07 Juni 2013

etnik dan etnisitas

                                          

Kelompok etnik atau suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku pun ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut dan oleh kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau ciri-ciri biologis.
Menurut pertemuan internasional tentang tantangan-tantangan dalam mengukur dunia etnis pada tahun 1992, "Etnisitas adalah sebuah faktor fundamental dalam kehidupan manusia. Ini adalah sebuah gejala yang terkandung dalam pengalaman manusia" meskipun definisi ini seringkali mudah diubah-ubah. Yang lain, seperti antropolog Fredrik Barth dan Eric Wolf, menganggap etnisitas sebagai hasil interaksi, dan bukan sifat-sifat hakiki sebuah kelompok. Proses-proses yang melahirkan identifikasi seperti itu disebut etnogenesis. Secara keseluruhan, para anggota dari sebuah kelompok suku bangsa mengklaim kesinambungan budaya melintasi waktu, meskipun para sejarahwan dan antropolog telah mendokumentasikan bahwa banyak dari nilai-nilai, praktik-praktik, dan norma-norma yang dianggap menunjukkan kesinambungan dengan masa lalu itu pada dasarnya adalah temuan yang relatif baru.
Anggota suatu suku bangsa pada umumnya ditentukan menurut garis keturunan ayah (patrilinial) seperti suku bangsa Batak, menurut garis keturunan ibu (matrilineal) seperti suku Minang, atau menurut keduanya seperti suku Jawa.
Adapula yang menentukan berdasarkan percampuran ras seperti sebutan "orang peranakan" untuk campuran bangsa Melayu dengan Tionghoa, "orang Indo" sebutan campuran bule dengan bangsa Melayu, "orang Mestis" untuk campuran Hispanik dengan bumiputera, "orang Mulato" campuran ras Negro dengan ras Kaukasoid, Eurosia, dan sebagainya.
Adapula ditentukan menurut agamanya, sebutan Melayu di Malaysia untuk orang bumiputera yang muslim, orang Serani bagi yang beragama Nasrani (peranakan Portugis seperti orang Tugu), suku Muslim di Bosnia, orang Moro atau Bangsamoro di Filipina Selatan, dan sebagainya.
ETNISITAS
            Etnisitas adalah suatu pengungkapan golongan sosial yang memiliki keterkaitan pada golongan sosial lainnya. Karena itu, diungkaplah wujud agama (kepercayaan), bahasa, dan adat golongan tertentu dalam konteks sosial yang lebih luas. Bahasa, agama, dan adat itu merupakan media individu untuk bersosialisasi dengan individu lain, yang kemudian menjadi identitas bagi kelompok sosial individu tersebut.
            Sebelum zaman kemerdekaan Indonesia, etnisitas memiliki nilai-nilai etnis yang belum dipengaruhi oleh budaya asing. Salah satunya adalah etnis Batak. Sebagai salah satu ragam etnis yang ada di Nusantara, kelompok yang disebut-sebut sebagai kelompok Batta/Battas oleh kolonial, Batak merupakan kelompok dan daerah yang sulit dikuasai. Setelah dikuasi secara kependudukan daerah etnisitas batak mulai terinfiltrasi budaya oleh budaya asing (kolonial).
            Sejak abad ke-2 M, lewat tulisan Ptolemaeus, dan sampai akhir abad ke-19, bahkan awal abad ke-20, Sumatra bagian utara dianggap sebagai daerah berbahaya karena diduga dihuni oleh sejumlah masyarakat kanibal (hal. 55). Ketakutan atas tradisi masyarakat pegunungan yang berada di kawasan Sumatra bagian utara itulah menimbulkan kerumitan tersendiri bagi kolonial untuk menguasai daerah yang diduduki oleh orang-orang batak.
            Sejarah prakolonial mengungkapkan bahwa etnis Batak bukanlah suatu etnis yang terpisah atau terasingkan dari etnis Melayu pesisir bagian timur Sumatra. Pada masa kerajaan Minangkabau dan Melayu memiliki keterkaitan dan hubungan yang relatif baik dalam pemerintahannya, sehingga ini mengindikasikan bahwa orang-orang pedalaman Sumatra bagian utara bukanlah suatu etnis pengasingan atau tidak memiliki hubungan sama sekali.
            Tradisi sosial, budaya, kepercayaan, kekerabatan (merga) hingga kolonialisasi bangsa Eropa ke tanah pedalaman Sumatra bagian utara yang diuraikan secara historis perlu diketahui agar dapat memahami etnisitas prakolonial, dalam hal ini adalah etnis Batak dan Melayu.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar